Presentasi Strategi Penyelesaian Konflik Berdasarkan Hukum Negara Indonesia yang Harus dipatuhi

Strategi Penyelesaian Konflik Berdasarkan Hukum Negara Indonesia, krisis Multidimensi yang dialami bangsa indonesia sejak 1997 sampai saat ini masih dirasakan dampaknya, teruma menurunnya tingkat kesejahteraan sosial masyarakat, bencana sosial telah menjadi salah satu isu utam bagi bangsa indonesia yang mengandung "resiko" terjadinya bencana sosial, konflik sosial, kebakaran, orang terlantar dan lain-lain, peningkatan dan pengembangan ketahanan sosial masyarakat merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatan kemampuan masyarakat dalam menjamin bagi warganya dari terjadinya bencana sosial, kemampan masyarakat untuk meredam dan menyelesaikan konflik sosial lingkungannya, kemampuan masyarakat untuk berperan serta dalam satu jaringan sosial penanggulangan bencana sosial dan kemampuan masyarakat untuk memelihara kelestarian sumber daya di lingkungannya sehinggan bencana sosial ataupun konflik sosial dapat di cegah atau dihindari, Indonesia merupakan daerah rawan terhadap berbagai bencana baik disebabkan oleh alam maupun oleh manusia  diantara berbagai bencana tersebut konflik sosial merupakan salah satu persoalan serius yang dihadapi oleh bangsa indonesia, berbagai konflik sosial yang terjadi di indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah membawa kerugian yang cukup besar baik kerugian materiil maupun hilangnya nyawa ratusan maupun ribuan manusia.


Provinsi Nusa Tenggara barat merupakan salah satu di Indonesia dengan tingkat conflik yang cukup tinggi, konflik yang terjadi sangat variatif mulai dari persoalan agama, etnis, suku, pengelolaan, sumber daya economi maupun politik.



Permasalahannya :
-Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Komunal di Nusa tenggara barat ?
-Bagaimanakah upaya-upaya yang seharusnya dilakukan oleh pihak terkait, (Pemerintah daerah, kepolisian dan masyarakat) dalam mencegah dan mengelola konflik ?

-Teori Hubungan Masyarakat : konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
-Teori Negosiasi Prinsip : konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
-Teori Kebutuhan Manusia : konflik disebabkan oleh akar kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari fisik, mental dan sosial yang tidak terpenuhi atau dihalangi.
-Teori Identitas : konflik terjadi karena adanya identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya suatu penderitaan masa lalu yang tidak diselesaikan.
-Teori Kesalah pahaman Antar Budaya : konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara berbagai budaya yang berbeda.
-Teori Transformasi Konflik : Konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah-masalah sosial, budaya dan ekonomi.


Strategi Utama Pembangunan : Empowermant (pemberdayaan), meliputi :
1. Memberikan tekanan pengambilan keputusan pada masyaraakat.
2. Berlandaskan pada sumber pribadi.
3. Langsung, Demokratis.
4. Pembelajaran sosial melalui pengalaman Langsung.
5. Menyediakan mekanisme untuk mencegah terjadinya krisis atau konflik.
6. Meningkatkan pertumbuhan yang berkeadilan sosial.
7. Mensinergikan semua kegiatan.
8. Meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat Dilakukan Melalui :
1. Menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (Enabling).
2. Memperkuat potensi/daya yang dimiliki masyarakat (kearifan lokal) (Empowering).
3. Melindungi yang lemah, Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat dan eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

Pendekatan Pemberdayaan masyarakat :
1. Harus terarah (Targetted) pemihakan terhadap yang lemah/korban
2. Pendekatan kelompok untuk memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi bersama-sama.
3. Pendampingan (Advokasi) selama proses pemberdayaan.
4. Partisipatif, Efektif dan Efisien.

Langkah Pembinaan ketahanan Masyarakat
1. Meningkatkan empati dan keperdulian terhadap yang lemah/korban
2. Melakukan terapan IPTEKS dan IMTAQ dan interdisipliner dan komprehesif integral
3. Menanamkan nilai kepribadian, Nasionalisme, dan jiwa Pancasila
4. keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab.
5. Kemandirian, Kepemimpinan, dan kewirausahaan.
6. Meningkatkan daya saing daerah dan nasional.
7. Mendorong Learning Community dan Learning Society.

Tujuan Pengembangan  Ditujukan Untuk Tercapainya :
a. Dihidupkannya dukungan sosial budaya atau social capital seperti budaya hidup gotong royong dalam masyarakat untuk saling peduli sesama anak bangsa, saling tolong menolong antara keluarga dengan keluarga lain, saling mengulurkan bantuan pemberdayaan secara terpadu atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan yang kompleks, melalui wadah atau forum yang memberi kesempatan setiap keluarga untuk saling asah, asih, dan asuh, dalam memenuhi kebutuhan membangun keluarga bahagia dan sejahtera, harmonis
b. Terpeliharanya infrastruktur sosial kemasyarakatan yang terkecil dan solid, yaitu keluarga, yang dapat menjadi perekat atau kohesi sosial, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika yang tinggi.
c. Terbentuknya lembaga sosial dengan keanggotaan dan partisipasi keluarga di desa atau kelurahan yang dinamis dan menjadi wadah atau wahana partisipasi sosial, dimana setiap keluarga dapat memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pembangunan kehidupan keluarga dengan baik dan sejuk.

Pemecahan masalah secara (win-win solution).
-Konflik selalu melibatkan dua orang  atau lebih (perorangan atau  pun kelompok ) yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentinganya di halang–halangi atau akan di halang–halangi.
-Segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi Individu dengan kelompok maupun kelompok yang antagonis (how to manage conflik = Hammer‘n Hogan).

Jadi konflik adalah
-Persepsi pihak yang bersangkutan Yang merasa kepentingannya di halang- halangi atau akan di halang- halangi, terlepas dari atau tidak ada halangan tersebut.
-Apabila konflik kita biarkan maka akan menghancurkan tim, namun Juga dapat mengarahkan pada  pengambilan keputusan yang mantap bila di kelola dengan baik.

Isyarat adanya konflik dalam tim :
1. Adanya anggota kelompok yang memberikan sarana dan komentar dengan penuh emosi.
2. Anggota tim menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan tersebut terselesaikan.
3. Anggota tim saling menuduh bahwa diantara mereka tdk memahami masalah yg sedang terjadi.
4. Adanya serangan secara langsung kepada kepribadian tim lainnya.

Konflik kian merebak, jika ?
a. Tindakan bermusuhan :
1. Anggota tim memasuki permainan siapa yg akan menang dan siapa yg harus dikalahkan
2. Mereka lebih senang memenangkan kemenangan pribadi daripada memecahkan masalah.
b. Memegang posisi masing2 dg kuat
c. Keterlibatan emosional dalam Penyelesaian masalah yg terjadi

Respon negatif pada masalah atau konflik.
• Konfrontasi agresif
• melakukan manufer negatif
• penundaan terus-menerus
• bertempur secara pasif

Gaya-gaya tanggapan konflik
-Menghindar : tidak mau berkonfrontasi, mengabaikan pokok masalah, menyangkal bahwa  sedang terjadi konflik
-Mengakomodasi ; bersikap menyetujui, tidak agresif, kooperatif bahkan mengorbankan kepentingan pribadi
-Menang-kalah ; kofrontatif, menuntut dan agresif, harus menang kalah dengan cara apapun.
-Kompromi ; mementingkan pencapaian sasaran utama semua pihak serta memelihara hubungan baik dengan semua pihak.

Penyelesaian masalah (kolaborasi win-win solution) :
1. Kebutuhan kedua belah pihak adalah sah dan penting.
2. Penghargaan yang tinggi terhadap sikap saling mendukung.
3. Tegas dan kooperatif.

Siklus Hidup Sebuah Teamwork
-Forming, adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu)
-Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua ngotot dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.
-Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturan-aturan main ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.
-Performing. Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.

Aktualisasi penanggulangan konflik dan bencana sosial


Langkah-langkah penyelesaian konflik.


Sekian potingan saya kali ini semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan saya selanjutnya.