Tugas Analisa Teknik dan Biaya Usaha Kecil Menengah Batu Bata Fakultas Teknik Mesin Universitas Mataram

Tugas Analisa Teknik dan Biaya Usaha Kecil Menengah Batu Bata Fakultas Teknik Mesin Universitas Mataram


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batu bata merupakan salah satu jenis batu buatan yang berasal dari tanah liat, batu bata ini digunakan untuk berbagai jenis bangunan. produk bangunan ini banyak dijumpai di beberapa daerah, mulai dari perkotaan sampai di pedesaan, industri pembuatan batu bata mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan proses produksi batu bata yang cukup sederhana, ditambah lagi pemerintah juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk membuka dan mengembangkan usaha produksi batu bata skala  kecil dan menengah.
Salah satunya usaha kecil menengah pada pembuatan batu bata. Banyaknya pengusaha atau perusahaan bata yang berkembang memberdampak positif, yaitu mampu mencukupi permintaan pasar yang terus naik dari waktu ke waktu, Membuka lapangan kerja sekitar lingkungan, memperkecil angka pengangguran.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan usaha Pabrik batu bata :
1). Sejak kapan Usaha Kecil Menengah (UKM) ini berdiri?
2). Bagaimana caranya mempertahankan kualitas bahan mentah?
3). Apa Motivasi sang pengusaha membangun UKM ini?

1.3 Tujuan
1).Mengetahui bagaimana menjalankan usaha kecil menengah dengan baik dan benar.
2).Mengetahui proses pembuatan batu bata itu sendiri.
3).Mengetahui berapa banyak keinginan konsumen pada poduk batu bata.
4).Mengetahui Bagaimana proses pembuatan batu bata? 
5).Mengetahui Berapa modal  yang di butuhkan dan keuntungan yang di dapatkan?

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1). Bermanfaat sebagai proses pembelajaran mengenai berwirausaha.
2). Menambah pengetahuan dari proses awal pembuatan bata yang berbahan dasar dari tanah.
3). Bermanfaat sebagai pembelajaran mewawancara dengan pelaku wirausaha.
4). Menambah wawasan dan menginspirasi dari pelaku wirausaha.
BAB II
PENGERTIAN

2.1 Definisi Ukm
Usaha kecil dan menengah di singkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu di lindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

2.2 Jenis-jenis Ukm 
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga jenis usaha tersebut adalah : 

1). Usaha Manufakur (Manufacturing Business) 
Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya. 

2). Usaha Dagang (Merchandising Business) 
Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen.Contoh nya adalah pusat jajanan   tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau took kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.

3). Usaha Jasa (Service Business)
Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen.Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya.

2.3  Contoh-contoh Ukm
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan usaha batu bata ini, yaitu:
1) Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah. 
2) Usaha perdagangan (grosir) termasuk ekspor dan impor. 
3) Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar provinsi. 
4) Usaha industri makanan dan minuman, elektronok dan logam. 
5) Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Biografi
Nama Perusahaan : “ UD ZAINURI”
Pemilik : BAPAK ZAINURI 
Alamat : Kuripan Timur, Desa Belunsuk Kecamatan Kuripan Kab. Lobar 
Tahun berdiri : 2014
Jumlah Karyawan : 4 Karyawan

3.2 Hasil Kunjungan 
Gambar 3.1 Tempat penyimpanaan batu bata

Gambar di atas adalah tempat pembuatan batu bata yang dimiliki oleh Bapak Zainuri, yang telah berdiri dari tahun 2013 sampai sekarang, jadi sudah berjalan selama kurang lebih 3 tahun. Kegiatan dari pabrik ini adalah melakukan pembuatan produk yaitu batu bata dengan bahan dasar tanah liat. 
Dalam menjalankan usahanya ini Bapak Zanuri menghasilkan kurang lebih 2000 buah batu bata tiap hari tergantung dari pesanan yang diterima. 
Gambar 3.2 Batu bata Siap Jual

Gambar 3.3 Tanah liat yang merupakan bahan dasar dari batu bata

Gambar 3.4 Batu bata yang sudah jadi 

Pada gambar 3.4 merupakan batu yang sudah jadi, setelah melewati proses yang panjang.
3.2.1 Produksi yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari Pabrik batu bata adalah:
Batu bata tanah liat
Bata tanah liat memiliki warna merah dan tekstur permukaan yang sembarang sering digunakan untuk mengisi dinding yang nantinya masih membutuhkan finishing berupa lapisan plester dan pengecatan.

3.2.2 Pangsa Pasar 
Dalam pangsa pasar, batu bata ini masih dipasarkan di toko-toko terdekat di skitar daerah Kuripan, pelanggan bisa langsung datang ke pabrik pencetakan dan pabrik bata ini juga menyediakan jasa pengangkutan bagi pelanggan yang tidak mempunyai transportasi. Porsi penjualan juga tergantung dari banyaknya pesanan. Dalam satu hari pabrik batu bata ini dapat menghasilkan 1500 biji, batu bata ini di jual dengan harga  R_P 350 / biji, batu bata siap cetak dengan ukuran dan dimensi:
Panjang : 10 cm
Lebar : 5 cm
Tebal : 4,5 cm

3.2.3 Daftar modal atau biaya yang digunakan
Daftar biaya variabel dan biaya tetap:

A. Tabel daftar biaya tetap
No Biaya tetap
Nama Barang                          Frekuensi        Harga Satuan (Rp)       Total Harga (Rp)
1. Biaya Tanah                            300 m^2          5.000.000                15.000.000
2. Biaya Air                                1000 Liter        200.000                       1.000.000
3. Biaya Gudang                         10 x 8 m          10.000.000                  10.000.000
4. Biaya Cetakan                      4 buah             100.000                     400.000
5. Biaya Sekop                            4 buah             50.000                         200.000
6. Biaya Cangkul                         4 buah             25.000                        100.000
7. Biaya Mesin Pengaduk     1 buah             9.000.000                    9.000.000
8. Biaya Bak                                8 buah             20.000                        160.000
9. Biaya Pisau Pengkikir             4 buah             15.000                         60.000
10. Biaya kertas  plastic                1 pc                 150.000                       150.000
Total....................................................................................................Rp 35.970.000

B. Tabel daftar biaya variabel
No Biaya Variabel
Nama Barang                   Frekuensi              Harga Satuan (Rp)       Total Harga (Rp)
1. Biaya Proses Pembakaran
a. Sekam Padi                  80 karung              5000                             250.000
b. Kayu Bakar                  1 truk                     4.000                           800.000
2 Biaya karyawan        4 orang                  1.500.000                    6000.000
Total....................................................................................................Rp 7.050.000.
Berdasarkan tabel diatas total modal atau biaya (total cost) yang digunakan adalah :
Biaya tetap + biaya variabel =
TC = FC + VC 
= (Rp. 35.970.000,-) + ( Rp. 7.050.000,-)
= Rp. 43.020.000,-
Analisa BEP ( break event point )
Diket:
p = Rp. 450,00- 
X =jumlah Hasil pembuatan per 1 hari x 30 hari (1 bulan) 
= 2000 x 30 = 60.000 biji / bulan
Sehingga total pendapatan (TR) per bulan adalah :
TR = p.X
= Rp. 450,00- x 60.000 biji / bulan
= Rp. 27.000.000,-

Titik impas (BEP) akan diperoleh apabila total ongokos-ongkosan yang terlibat persis sama dengan total pendapatan, atau
TR = TC
Atau
pX = FC+cX
sehingga :
X = FC/(p.c) dimana X= volume produksi sehingga terjadi titik  
impas (BEP)
Diketahui : 
FC = Rp. 35.970.000,-
p = Rp. 450,00-
Harga produksi per produk (c)adalah:
 c = VC/totalproduksiperbulan = (Rp.7.050.000,-)/(60.000 biji)
= Rp. 117,5,- per produk
Sehingga:
TR = TC
pX = FC + cX
X (p-c) = FC
X = FC/(p-c)
(Rp.35.970.000,-)/((Rp.450,-)- ( Rp.117,5-)) =  108180,45 biji
Jadi UKM berada dalam kondisi impas setelah memproduksi 108180,45 biji
 BEP = X/(jumlah produksi perbulan)= 
= (108180,45 biji )/((2000 x 30)biji  per bulan) = 1,8 bulan
Dengan kata lain titik impas (BEP) akan terjadi dalam kurun waktu 1,8 bulan.

3.2.4 Penghasilan
Laba yang di dapatkan oleh Bapak Zainuri dalam penjualan batu bata ini adalah sekitar Rp 27.000.000 dalam satu bulan, dilihat dari harga perbiji batu bata adalah Rp 450,00-,dan dapat menghasilkan 2000 batu bata perhari totalnya adalah : 
450,00 x 2000 x 30 = Rp 27.000.000

3.3 Proses Pembuatan Batu Bata
3.3.1 Bahan Baku:
1. Tanah liat
2. Air
3. Sekam padi
4. Kayu

3.3.2 Alat yang diperlukan:
1. Cangkul 
2. Cetakan 
3. Sekop
4. Mesin pengaduk tanah 
5. Gerobak
6. Plastik

3.3.3 Cara Pembuatan:
A .Pengolahan tanah 
Cangkul tanah liat yang akan digunakan untuk adukan


Gambar 3.5 Tempat pengambilan tanah liat

Masukkan tanah ke dalam kolam tempat pengadukan, tambahkan air secukupnya, nyalakan mesin bajak, giling sampai semua bahan tercampur rata

Gambar 3.6 Mesin pengaduk tanah liat
Setelah campuran merata hentikan pengadukan, angkut campuran ke tempat pencetakaan

Gambar 3.7 Tanah yang sudah tercampur rata

B. Proses pencetakan
1. Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ke tempat pencetakan, diamkan selama setengah sampai satu hari
2. Ambil tanah yang di diamkan tadi, letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di letakkan di atas meja, kemudian pekul tanah yang di masukan tadi agar benar-benar padat.
Gambar 3.8 Alat cetakan batu bata

3. Angkat cetakan dengan sedikit di goyangkan, hingga bata keluar dari cetakan

Gambar 3.9 Hasil batu bata yang keluar dai cetakan


C. Proses pengeringan batu bata
1. Setelah di cetak, batu bara yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat.

Gambar 3.10 Batu bata disusun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat

2. Setelah di susun batu bata tersebut di angin-anginkan untuk dikeringkan, proses pengeringan membutuhkan waktu seminggu, bila keadaan panas jika cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu yang lebih lama lagi, tujuan di keringkan adalah supaya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.

Gambar 3.11 Proses pengeringan batu bata 

D. Proses pembakaran batu bata
1. Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka langkah slanjutnya batu bata di susun di tempat yang rata, kemudian di atas tumpukan batu bata di beri genteng, supaya pada saat proses pembakaran nanti panasnya merata, selain itu juga mengurangi asap dari pembakaran itu sendiri. 

Gambar 3.12 Proses pembakaran batu bata

2. Batu bata yang sudah di susun rapi tersebut kemudian di bakar satu minggu lamanya siang dan malam, di tempat pembakaran tersebut dapat menampung 15.000 sampai 20.000 batu bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar dan sekam padi.  
3. Dalam proses pembakaran di perlukan 3 orang pekerja, untuk bergilir menjaga kesetabilan panas, agar batu bara yang di hasilkan berkualitas.
4. Setelah pembakaran selesai, tumpukan batu bata kemudian di buka pelan-pelan dan di angin-anginkan selama 4 hari. 

E. Pendinginan bata
Pendingan batu bata di lakukan selama satu minggu, dan di sususn di tempat yang teduh kemudian batu bata siap di perjual belikan. 

Gambar 3.13 Batu bata siap dijual

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil dari observasi UKM yang kami lakukan yaitu pabrik batu bata ini menjual batu bata yang berbahaan tanah liat. produk batu bata ini merupakan kebutuhan bangunan yang umumnya sebagai material penyusun dinding, pabrik batu bata ini untuk pemasaran penjualannya memiliki kisaran harga mulai dari harga Rp 450,00-/biji, Omset keuntungan yang di dapatkan oleh pabrik batu bata ini mencapai Rp 27.000.000 perbulan, untuk penjualannya batu bata ini masih di pasarkan di toko-toko terdekat di daerah kuripan dan juga bisa langsung datang ke gudang penyimpanaan untuk melakukan pembelian langsung.   

4.2 Saran
Saran untuk pabrik batu Bata milik Bapak Zainuri yaitu agar meningkatkan lagi kualitas dan macam macam dari produk batu bata yang dihasilkan, mungkin dengan menginovasikan produksi batu bata selain berwarna merah dapat diolah lagi batu bata berbahan dan berwarna lainnya agar tidak kalah persaingan dengan pabrik batu bata lainnya. Saat ini persaingan perdagangan semakin kompetitif dan semakin meningkat.  Selain produksinya yang di tambahkan maka untuk pelayanan, fasilitas, kenyamanan, kekuatan dan kualitas dari produknya harus ditingkatkan agar konsumen merasa puas .Untuk pemasaran di berbagai toko pun harus di tingkatkan agar lebih banyak lagi produksi batu bata dalam perhari.